Aku berjalan di antara kata-kata yang patah
disusun sembarangan di trotoar basah
Orang-orang berbicara dengan suara gaduh
tapi aku hanya mendengar angin
membawa sunyi ke dalam dadaku
Lampu-lampu jalan berkedip seperti ingatan
sesekali terang, sesekali lenyap
Aku duduk di halte yang lupa menunggu
sementara waktu terus melaju
meninggalkanku tanpa salam