[PUISI] Bumi Tak Pernah Benar-Benar Mati

Hujan turun seperti bisikan purba
membasuh tanah yang retak oleh waktu
membelai akar yang mencari makna
membawa sisa-sisa cerita yang nyaris punah
Di lembah yang tak disebut peta
burung-burung berkabar pada angin
tentang ladang yang dulu berkilau emas
kini tertidur dalam abu dan debu
Tapi Bumi tak pernah lupa cara bernapas
ia menumbuhkan harapan di celah batu
mengajar laut untuk tetap bernyanyi
dan Matahari untuk tetap setia pulang
Lihatlah, dari sungai yang nyaris mati
seekor ikan kecil menantang arus
mencari muara yang belum menyerah
seperti kita, yang terus bertahan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.