Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Di Balik Sepiring Harapan

ilustrasi isi piring yang berantakan (pexels.com/Piotr Arnoldes)

Sepiring harapan tersaji indah
Di meja-meja kecil penuh tawa
Anak-anak menatap dengan binar
Merasakan kasih dari negeri tercinta

Tapi, di sudut lain, ada yang menangis
Suara-suara lirih yang tak terdengar
Para pengabdi yang kini terpinggirkan
Dipecat sunyi ditinggal zaman

Mereka yang bertahun mengabdi
Menulis, mengatur, menjaga negeri
Kini hanya angka dalam laporan
Dipangkas demi efisiensi ilusi

Di rumah mereka lampu mulai redup
Piring-piring kosong tanpa janji
Bagaimana mereka menyuapi anaknya
Jika esok tak tahu ke mana pergi?

Sepiring harapan untuk masa depan
Tapi, siapa yang peduli pada luka lama?
Adakah bijak memberi makan
Jika harus mengorbankan penghidupan?

Dan di ujung senja yang muram
Mereka bertanya dengan suara serak
"Tuan, apakah ini keadilan?
Atau, hanya pengorbanan yang tak dianggap?"

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Reyvan Maulid
EditorReyvan Maulid
Follow Us