Pada hujan yang menjadi rintik paling pilu 
Diammu menjadi sesak di tengah kehampaan 
Kepergiannya tanpa pamit 
Tapi kau masih menanam rindu,
berharap waktu membawanya kembali 
Masihkah kau pura-pura bodoh? 
Kau begitu hanyut lautan luka yang begitu dalam 
Termangu dalam malam paling sendu 
Terjebak penjara cinta yang harus kau lepaskan 
Sudah cukup, jangan butakan hatimu lagi 
Kau butuh jalan pulang 
Sebelum tersesat terlampau jauh 
hingga lupa cara kembali 
Terlalu mahal air matamu untuk meratapinya yang tak memilih tinggal 
Biarkan jadi nostalgia, bukan penjara 
Tuhan lebih paham merangkai rencana paling indah untukmu 
Dialah yang menyembuhkan 
Bahkan membuatnya jauh istimewa daripada harapan yang sempat kau titipkan pada ruang yang salah
Percayakan pada Tuhan yang memiliki rencana indah melebihi harapan
