Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Percikan Warna

ilustrasi percikan warna (pexels.com/Steve Johnson)
ilustrasi percikan warna (pexels.com/Steve Johnson)

Menyergap netra yang lugu
Menyuguhkan barisan pesona semu
Lihat suara manusia berdecak kagum
Pada pesona validasi dan jemawa

Kau, dan popularitasmu
Validasi yang dibanggakan
Kelak akan terpatahkan
Kala merasa paling mulia

Semesta punya cara mengirim teguran
Pada popularitas yang tak selalu laku
Akan ada makhluk, dengan netra tajam
Menyapu seluruh percikan warna semu

Jadi, apa yang kau banggakan?
Validasi itu tak akan laku
Jemawa pada akhirnya terlunta
Luruh, percikan warna terbasuh
Sejatinya kau masih rapuh

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us