[PUISI] Percikan Warna

Menyergap netra yang lugu 
Menyuguhkan barisan pesona semu 
Lihat suara manusia berdecak kagum 
Pada pesona validasi dan jemawa
Kau, dan popularitasmu
Validasi yang dibanggakan 
Kelak akan terpatahkan 
Kala merasa paling mulia
Semesta punya cara mengirim teguran
Pada popularitas yang tak selalu laku 
Akan ada makhluk, dengan netra tajam 
Menyapu seluruh percikan warna semu
Jadi, apa yang kau banggakan?
Validasi itu tak akan laku
Jemawa pada akhirnya terlunta
Luruh, percikan warna terbasuh 
Sejatinya kau masih rapuh
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.



















