Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan sendirian
ilustrasi perempuan sendirian (unsplash.com/Edvinas Ivanovas)

Aku pernah mengharapkan hari ini cepat datang
Menghitung detik, menebak restu,
merasa tertinggal saat orang lain melaju
Namun kini, saat langkahku sudah di ambang,
mengapa dadaku justru dibalut gelisah?

Ini sungguh baru awal dari perjalanan
Sayang, aku sudah takut berlebihan
Mungkin karena memaksakan kesempurnaan
Seolah dunia akan runtuh, jika aku mengalami kegagalan

Tiada cara meredam rasa yang meragu
Pun pikiran yang tanpa henti memutar adegan terburuk
Cukup kudekap seluruh rasa yang campur aduk
Sambil berbisik pada diri, “Semua hanya perlu kau hadapi."

Dan mungkin bila prosesnya usai
Aku akan belajar memahami,
betapa aku tak seburuk yang kutakuti
Sambil beri perayaan kecil untuk diri sendiri
Sebagai ucapan selamat karena sudah berani,
jalani sempro dengan sepenuh hati

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team