Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Ingkar

Murung
ilustrasi murung (pexels.com/Engin Akyurt)

Aku menunggu, dengan hati yang mulai redup
Lalu datang kabar seolah akan ada terang
Aku percaya, tanpa sempat bertanya
Namun, waktu hanya membawa hampa

Harapan yang dijanjikan tak pernah tiba
Aku kembali menatap luka yang sama
Dengan lelah yang semakin mendalam

Kini aku ragu, jika harapan lain mengetuk
Haruskah kubuka, atau kututup rapat?
Agar utuh, tanpa harus pecah sekali lagi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Menatap Langit yang Sama

29 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi robekan kertas tercecer

[PUISI] Robekan Memori

28 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi bayangan seorang perempuan

[PUISI] Ruang Kenangan

28 Des 2025, 16:48 WIBFiction
siluet seekor burung dengan latar langit senja sore hari

[PUISI] Langit Bercerita

28 Des 2025, 07:48 WIBFiction
ilustrasi ibu dan anak berpelukan

[PUISI] Ibu Cahaya Jiwaku

27 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi tukang es krim

[PUISI] Balada Tukang Es

26 Des 2025, 21:27 WIBFiction
pesawat kertas

[PUISI] Terbang

26 Des 2025, 17:47 WIBFiction