[PUISI] Ingkar

Aku menunggu, dengan hati yang mulai redup
Lalu datang kabar seolah akan ada terang
Aku percaya, tanpa sempat bertanya
Namun, waktu hanya membawa hampa
Harapan yang dijanjikan tak pernah tiba
Aku kembali menatap luka yang sama
Dengan lelah yang semakin mendalam
Kini aku ragu, jika harapan lain mengetuk
Haruskah kubuka, atau kututup rapat?
Agar utuh, tanpa harus pecah sekali lagi
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
















