[PUISI] Hujan Jatuh di Matamu

Hujan jatuh di matamu
Ingin kupungut satu per satu
Tetes yang jatuh menjadi genangan
Di antara bulu mata lentik milikmu
Aku ingin menghalaunya
Dengan jemariku yang sedia untukmu
Juga lenganku yang selalu bersedia
Merentangkan serentang peluk
Tapi, sayangnya hujan terus jatuh di matamu
Dan matamu yang telanjur buram oleh air hujan
Sama sekali tak bisa melihatku
Tangan yang menyeka ini pun tiada arti
Hujan terus saja jatuh di matamu
Kau tak mau memakai payung
Apalagi berteduh bersamaku
Kau malah memilih terus berada di sana
Membiarkan hujan turun semakin deras
Sedang yang kamu harapkan mengajak berteduh
Telah menghilang di tikungan ujung sana
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.