Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Hujan Jatuh di Matamu

gambar perempuan kehujanan (pexels.com/anastasiyalobanovskaya))

Hujan jatuh di matamu
Ingin kupungut satu per satu
Tetes yang jatuh menjadi genangan
Di antara bulu mata lentik milikmu

Aku ingin menghalaunya
Dengan jemariku yang sedia untukmu
Juga lenganku yang selalu bersedia
Merentangkan serentang peluk

Tapi, sayangnya hujan terus jatuh di matamu
Dan matamu yang telanjur buram oleh air hujan
Sama sekali tak bisa melihatku
Tangan yang menyeka ini pun tiada arti

Hujan terus saja jatuh di matamu
Kau tak mau memakai payung 
Apalagi berteduh bersamaku
Kau malah memilih terus berada di sana
Membiarkan hujan turun semakin deras
Sedang yang kamu harapkan mengajak berteduh
Telah menghilang di tikungan ujung sana

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nimatus Sholihah
EditorNimatus Sholihah
Follow Us