[PUISI] Jengah

Langit tak marah, tapi enggan menurunkan hujan
Angin berhembus malas, seolah bosan pada arah
Daun pun enggan jatuh, menunggu alasan yang pantas
Sementara waktu berjalan tanpa gairah
Jengah bukanlah amarah
Ia tumbuh di antara sabar dan pasrah
Seperti laut yang menahan gelombang
agar tak menelan daratan
Hidup terus bergerak, tapi hatinya berhenti sejenak
menimbang, masih pantaskah semua ini dilanjutkan?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.