Siapa yang menantiku di ujung jalan
Setelah jejakku berkali-kali tersesat
Kupetik harap, kugenggam debu
Lalu angin membawa pergi tanpa sisa
Pernah kupikir kutemukan rumah
Namun ternyata hanya persinggahan
Aku menanam, aku menyiram
Tapi layu sebelum sempat bermekaran
Di seberang, adakah kau benar-benar nyata?
Atau hanya bayang yang kuciptakan sendiri?
Aku berjalan dengan hati yang lelah
Menunggu jawaban dari sunyi
Jika memang kau ada di sana
Mungkinkah kita bertemu di persimpangan?
Atau aku harus terus melangkah
Tanpa tahu kapan harus berhenti
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Jika Kau Ada di Sana

ilustrasi menunggu seseorang (pexels.com/Ferdous Hasan)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorAnanda Zaura
Follow Us