[PUISI] Kacamata yang Tak Lagi Bisa Dibetulkan

Pernah retak di sisi kanan
kuperbaiki dengan lem seadanya
Pernah longgar di engsel kiri
kuisolasi pelan, pura-pura baik-baik saja
Kacamata ini saksi bisu
segala lelah, begadang, dan tangis tertahan
Ia selalu kembali meski retak
meski tak lagi utuh seperti dulu
Tapi hari ini, ia patah total
Tak ada sekrup, tak ada lem yang bisa mengembalikan bentuk semula
Seperti hatiku yang selama ini juga terlalu sering dipaksa pulih
tanpa pernah benar-benar sembuh
Kadang, sesuatu harus benar-benar hancur
agar kita berhenti menyalahkan diri sendiri karena tak mampu terus membetulkan
Agar kita tahu bahwa mengganti, bukan berarti menyerah
tapi memberi ruang untuk melihat dunia dengan cara yang lebih jernih.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.