Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kain mukena (pexels.com/maadhuri g)
ilustrasi kain mukena (pexels.com/maadhuri g)

Kain itu tak lagi indah di mata
Warnanya pudar jahitannya longgar
Namun, di tiap lipat dan robeknya
Tersimpan kisah yang tak terbakar

Ia pernah membungkus tubuh lelah
Di malam sunyi tanpa pelukan hangat
Menyeka air mata diam-diam tumpah
Saat dunia terasa terlalu berat

Bukan sekadar lembaran usang
Ia adalah napas dari masa silam
Tempat harapan pernah tergantung tenang
Dan doa-doa berdiam dalam diam

Kini ia tinggal kenangan di laci
Tak lagi dipakai tak lagi dicari
Tapi hati tahu dan takkan lupa
Kain lusuh itu pernah jadi segalanya 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team