Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kesedihan (Pexels.com/Masha Raymers)

Kau pernah menjadi cahaya bagi kelam hidupku
Memberi terang kala gelap teramat pekat
Membawa pendar kala tak ada setitik sinar
Hingga kilau dunia bersemarak dalam hati yang sempat gulita

Kau pernah menjadi debar dalam sepi hatiku
Mengisi jiwa kosong ini dengan resah yang bergairah
Memenuhi hampa rasa ini dengan getar rindu yang menggebu
Hingga ruang sunyi kian ramai oleh degup rasa untukmu

Tak pernah ku kira kau memilih pergi tanpa pamit
Menyeretku kembali dalam suram yang menjerat kuat
Hingga raga dan jiwa ini terlampau payah 'tuk bangkit
Tertatih bersama barisan lara dan puing asa yang terlanjur melarat

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team

EditorT y a s