Pada mentari aku mengeluh
Berapa lama lagi luka hati ini akan pulih?
Pada senja aku mengadu
Berapa malam lagi aku lewati seorang diri?
Namun, takdir senang bermain denganku
Di langit jingga itu, mengapa hadir sosokmu?
Yang seakan datang menjemputku, untuk berlari dari kenyataan
Yang seakan memperbudakku, untuk terus berhalusinasi
Yang seakan memaksaku, untuk mengenyahkan fakta
Akan haramnya kita 'tuk mengikat cinta
Kau yang kalah oleh tradisi
Aku yang terhalang restu ayah bunda
Hingga terlihat rintik hujan berdatangan
Mengusir bayangmu dari angan indahku
Membuatku tersadar akan satu hal pasti
Yaitu tentang kau, kau yang tabu bagiku