Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kebetulan Semesta

ilustrasi teori benang merah (pexels.com/Nikolina)

Pada sebuah kebetulan semesta
Kita kembali berjumpa di tengah lautan manusia
Tanpa sapa juga tatap mata
Hanya ada damba dari diriku yang kembali menyala

Entah mataku yang mengabur
Atau matamu yang berusaha kabur
Tapi, sama sekali tak kutemui tatapanmu yang teduh itu
Tak lagi kujumpai senyum tipis di antara wajah indahmu

Semua di antara kita telah sirna
Kebtulan semesta kali ini tak berarti apa-apa
Yang dulu kuharap segera terjadi
Nyatanya kini malah jadi ironi

Dua orang yang dulu saling memuja
Kini bahkan menjadi tak saling sapa
Asing menyelimuti kita
Seolah semesta pun ikut lupa
Bahwa di masa lalu kita pernah mendamba
Untuk menatap senja dari jendela yang sama

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us