Tak perlu menghibur dengan tatanan kata
Mungkin tak mampu menyeka air mata
Sekedar diam menyaksikan duka
Meredam luka tanpa melukis canda tawa
Masihkah engkau meragukan ketulusan dari semesta?
Senja dengan segala pesonanya
Malam menghantarkan ketenangan tanpa riuh suara
Atau lautan yang menyihir mata
Ketulusan alam menyebabkan luka bukan dengan jemari
Tak ada rengkuhan yang berarti
Kemegahan alam memaksa untuk terus berdiri
Memintamu meluruskan kaki sendiri