Kuas itu mati dan tak pernah menyapa
tapi pelukis itu menghidupkannya
hingga buat dunia lebih estetik dengan goresannya.
Begitu dengan pujangga,
pena pun ikut menari kala
kisah romansa dituang dalam secarik kertas
dirajut dengan diksi-diksi afeksi
dan buat dunia menikmati kisah kasih.
Disambung gerbang senja yang akan
menyudahi kisah hari itu dan
datangnya gulita dengan angin sejuk
yang tak pernah dirasa sebelumnya,
buat pisah jiwa dari tubuh
melayang ke angkasa sana.