Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Cinta Itu Pelik

Unsplash.com/Yolanda Sun
Unsplash.com/Yolanda Sun

Kalau kiranya mencintai itu sakit
lantas kenapa muda-mudi itu berbaris
mengantre hanya untuk sebuah pilu?
"Jangan mencinta kalau takut luka," congkaknya.

Adakah yang lebih sukar selain
mencintai dia yang mencintai orang lain?
Melepas bilah daun pandan kering helai demi helai
dari anyaman lebih rela daripada harus menyaksikan
permata dicuri rampok.

Ombak Samudra Pasifik tak pernah berhenti
menerjang jalibut yang mengantarkan pesan renjana
seorang kekasih dari Asia ke Amerika
karena tiada cinta bila tiada rela.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ahmad Rifa'i Yusuf N
EditorAhmad Rifa'i Yusuf N
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Embun Musim Kemarau

23 Sep 2025, 06:15 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction