Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kursi (pexels.com/Marcelo Jaboo)

Di pojok ruang penuh kenangan
Terduduklah kursi usang
Lama tak tersentuh tangan
Berbalut debu dalam bayang

Kayunya retak, lapuk dimakan waktu
Namun, sejarahnya teguh bertahan
Setiap serat menyimpan rindu
Menjadi saksi bisu kehidupan

Pernahkah engkau duduk di sini?
Bercengkerama hingga malam berganti pagi
Tawa riang dan tangis sepi
Tertinggal dalam sunyi abadi

Kini ia terdiam sendiri
Menanti sentuhan yang tak lagi datang
Menggantungkan harapan pada mimpi
Bahwa esok mungkin takkan kelam

Kursi usang, engkau adalah saksi
Dari cerita yang tak terucap kata
Meski waktu terus menggerus hari
Jiwamu hidup dalam setiap masa

Tersenyumlah, wahai kursi tua
Meski usang, engkau tetap berharga
Seperti kenangan yang tak pernah sirna
Selamanya abadi di sudut mata

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team