Di bawah langit yang membakar siang
Aku melangkah tanpa bayang
Di antara debu dan langkah yang berat
Kutulis mimpi dengan keringat
Angin mencemooh, Matahari menyengat
Namun aku tak memilih menyerah
Peluh mengalir di kening letih
Menjadi bukti aku takkan tergelincir
Setiap tetesnya adalah doa
Yang merintik di tanah perjuangan
Bukan sekadar lelah yang sia-sia
Tapi lencana waktu yang mengajarkan keteguhan
Dan saat senja menyulam langit
Aku menatap ke belakang, tersenyum lirih
Sebab kutahu, peluh yang jatuh tak sia-sia
Ia menjelma cahaya di ufuk asa