Waktu berpacu, detik berderak
Pagi menyala, malam terpangkas
Dunia sibuk menjemput terang
Hingga lupa arti pulang
Jalan berdenyut, kota berdetak
Napas tersengal di antara mesin
Semua berlomba melawan lambat
Namun, hati tertinggal di persimpangan
Percakapan menguap di layar dingin
Sentuhan diganti bayang semu
Dunia gaduh berseru-seru
Namun, makna tak lagi utuh
Di antara riuh yang menelan sunyi
Masihkah ada ruang jeda?
Sebab yang sibuk bukan hanya dunia
Tetapi, jiwa yang lupa diam
