[PUISI] Memuja Dusta

Menyalakan lilin setengah padam
Lidah yang tak pernah jujur
Sebagaimana doa-doa pincang
Menggerutu di langit, enggan arah pulang
Bayangan-bayangan pandai menari
Berliuk memainkan opini
Menabur ambisi retak
Menjadi badai bisu fakta
Manusia berhati hitam
Pula manusia berlidah tajam
Berkeliaran sebagaimana burung kehilangan sarang
Bersorak mencintai nafsu kebohongan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

















