Di antara riuh berjalan tergesa,
Berdiri sebagai bayang luput dari cahaya
Sehelai daun kecil jatuh tanpa sempat disapa angin
Mendamba atensi
seperti titik embun menanti Matahari
Agar kilau kecilnya dibaca sebagai pesan,
Bukan sekadar basah yang tak pernah dianggap makna
Kadang ingin menjadi nyala
Sepotong api yang memantul di retina siapa saja
Membakar jarak,
Menyala meski hanya sebentar
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Mendamba Atensi

ilustrasi menghadiri konser (pexels.com/Mantas Hesthaven)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us