Seolah kehausan akan pujian, diriku direbut oleh ketidakwarasan
Detik demi detik dihabiskan untuk mencuri segala perhatian
Jujur jiwaku kelewat lelah
Kenapa setitik validasi sungguh memabukkan?
Jalan benderang tertutup kabut kegilaan
Mataku selalu awas
Hasratku selalu kuat
Tapi aku buta
Keangkuhanku sendiri yang membutakan
Aku terus mengais validasi dalam bungkus pujian
Tiada makna yang bisa kugenggam
Hanya gemetar pada sadar yang mulai membuai
Aku ingin berlari
Aku ingin kabur dari jerat ini