Terpaku menatap tanah gersang
Tanpa udara kesejukan
Perih luka tak dapat diredam
Beriring isak tangisan
Kiranya kapan?
Titik-titik air kembali menyapa tanah
Menghamburkan aroma ketenangan
Mengajak kembali bernaung dalam kesejukan
Kiranya kapan air hujan kembali menjamah?
Membasuh tangis dan gelisah
Agar tak kentara menampakkan resah
Menyamarkan mata yang mulai memerah