Aku memanggil diriku sendiri
Dengan bisikan yang mampu menggetarkan
serta mengoyak hati yang lama terbungkam
Di sana, aku berhadapan dengan diriku yang paling jujur
Yang tak lagi mengenakan topeng ambisi
dan tak lagi tunduk pada takut yang menggelap
Aku bertanya perlahan
"Apa yang sebenarnya kau inginkan?"
Ia diam sejenak, lalu menjawab dengan nasihat yang tak bisa kudebat
Hiduplah sebagaimana kau bernapas
Tanpa bayang siapa pun menuntunmu
Arahkan langkah sesuai kehendakmu
Semua pilihan ada di genggamanmu bila kau berani memilikinya
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Monolog Jiwa

ilustrasi seorang perempuan duduk sendiri jauh dari keramaian (freepik.com/kroshka_nastya)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us