Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Muntahan Merah

ilustrasi gunung meletus (unsplash.com/Alain Bonnardeaux).
ilustrasi gunung meletus (unsplash.com/Alain Bonnardeaux).

Terjun bebas menuju gelap tak bertapak. 
Terhempas menyapa tusukan karang lindap. 
Biang hati sobek, memuncratkan ramuan pahit. 

Masih berdegup! 
Hei, dengar, masih hidup. 
Teriakan sunyi terbang terbawa pusingan angin hitam.  

Menekan, kabut racun memberati sobekan merah.
Jemala meletus menyemburkan pikiran-pikiran berapi. 
Perih dan sesal mengalir pasti meniti guratan lereng hati. 

Kaki-kaki kehidupan merangkak, meniti tanah panas. 
Berhati-hati tak hangus terbakar. 
Sampai tiba, menyapa riakan sang sungai. 

Gemericik air menawarkan nada sejuk. 
Muntahan merah tak selamanya memanasi tanah nestapa.
Mulut sungai berbisik lembut, badannya meliuk gemulai mengikuti irama semesta. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us