Pekatnya malam menjadi saksi
Betapa pilu mendera hati tanpa permisi
Tak ada insan lain yang menemani
Hanya diri sendiri setia mendampingi
Merengkuh kedua lengan yang rapuh
Diiringi gema tangisan tak berujung
Bisikan lembut membelai bak mantra
Berharap nestapa tak lagi melanda
Akankah cahaya datang menyapa?
Untuk sekadar berbagi cerita
Pada raga yang diterpa nelangsa
Tersiksa oleh luka tak kasatmata