Ada yang berputar di dalam dada
Antara harap dan luka yang tak pernah saling sapa
Seperti roda waktu yang tak tahu arah
Aku tersesat dalam jejak kenangan yang tak mau menyerah
Kadang ia hangat, kadang perih
Kadang datang seperti cahaya, kadang pergi tanpa pamit
Rasa ini tak mengenal ujung
Hanya berputar dari senyum ke air mata, dari tanya ke diam
Aku mencoba berhenti
Namun, hati tetap berputar di orbit yang sama
Nama dan wajahmu jadi gravitasi
Menarikku kembali meski aku ingin lupa
Dan di setiap putaran yang melelahkan
Aku belajar bahwa rasa tak harus dimenangkan
Cukup diterima, seperti hujan yang datang tiba-tiba
Membasuh lalu pergi menyisakan tenang yang sementara
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Putaran Rasa

ilustrasi putus (pexels.com/RDNE Stock project)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us