Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Rasa yang Patut untuk Didekap

ilustrasi perempuan duduk sendiri
ilustrasi perempuan duduk sendiri (unsplash.com/Vitaliy Shevchenko)

Puisi membantuku melalui fase penerimaan
Di dalamnya aku menciptakan pengakuan
Bahwa kerapuhan bukanlah kelemahan
Hanya rasa yang patut untuk dibawa dalam dekapan

Aku pun belajar, kelamnya hati
Bukan pertanda awal dari malapetaka
Hanya keruntuhan yang tak lagi perlu bersembunyi
Cukup biarkan dia hadir, sampai cahaya sudi untuk beri hangatnya

Alih-alih hampa, aku lebih suka begini saja
Jujur soal emosi yang mengusik melulu
Senang, sedih, sepi, lelah, marah adalah bagian dari diriku
Tak akan kutolak, justru kuizinkan singgah,
mewarnai hari-hariku dengan segala bentuknya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Rasa yang Patut untuk Didekap

19 Okt 2025, 10:48 WIBFiction
ilustrasi ketenangan, perhatian penuh dan kesabaran

[PUISI] Suri Teladan

19 Okt 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi seseorang menggunakan payung

[PUISI] Berpayung Sendiri

19 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi siluet wanita saat fajar

[PUISI] Sang Nara

18 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi sore

[PUISI] Sore yang Sama

17 Okt 2025, 19:46 WIBFiction
ilustrasi suasana senja

[PUISI] Golden Hour

17 Okt 2025, 19:07 WIBFiction
ilustrasi pandangan mata

[PUISI] Tragedi

16 Okt 2025, 20:46 WIBFiction
potret bendera Indonesia

[PUISI] Merawat Ingatan

16 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi foto jam tangan yang mewakili waktu

[CERPEN] Perampok Waktu

15 Okt 2025, 20:58 WIBFiction