Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Realitas Kehidupan
ilustrasi lampu jalanan (pexels.com/Alex Fu)
Orang bilang aku ini dulunya membanggakan
Ikut organisasi dengan berbagai pengalaman
Angka tiga koma tujuh selalu ada di indeks prestasi
Tak terkira banyaknya jumlah relasi
Siapa yang tak kenal diriku ini?
Namun kini nestapa hadir menusuk tulang
Silih bergantin penolakan datang
Rentetan kata maaf kian menyerang
Menghantam diri hingga terluntang-lantung
Di bawah temaram lampu jalan
Berkecamuk benak memikirkan masa depan
Akankah besok ada uang untuk sandang dan pangan?
Atau berakhir kelaparan di sepetak kos-kosan?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorChalimatus Sa'diyah
Follow Us