[PUISI] Rintihan Hujan

Matahari seolah malu hingga bersembunyi
Awan gelap yang berkumpul bagai reuni
Tetesan hujan yang tak berhenti sepanjang hari
Seperti menutupi luka yang menyayat nurani
Ku pandang langit yang terlihat sendu
Bagai menangis dengan begitu pilu
Entah mengapa seolah aku tahu
Kala rintihan hujan tak akan berlalu
Terduduk aku menatap hujan
Menadah air yang perlahan turun
Hembusan angin yang semakin dingin
Seolah menemani hujan yang tak punya teman
Apa yang terjadi?
Seolah ada yang kau tangisi dengan sepenuh hati
Pertanyaan konyol muncul dalam diri
Ya, seolah air mata hujan mewakili kesedihan batin ini
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.