Ruang perang ini
Bukan arena dengan sorak kemenangan
Hanya sunyi yang menggema
Menghujam dada dengan ketakutan
Musuhmu adalah diriku sendiri
Ragu yang menggenggam erat
Luka yang terus berbicara
Dan bayangan masa lalu yang menantang mata
Setiap langkah adalah luka baru
Setiap tarikan napas adalah doa
Namun di ruang perang ini
Aku tak mencari kemuliaan
Hanya ketenangan dalan damai yang nyata
Dan ketika senyap akhirnya datang
Bukan kekalahan yang kurasakan
Melainkan penerimaan
Bahwa perang terhebat adalah
Berdamai dengan diri sendiri
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Ruang Perang

ilustrasi wanita tenang (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorNabila Inaya
Follow Us