Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Rumah untuk Kembali

ilustrasi termenung (pexels.com/Dziana Hasanbekava)

Di saat semua orang menanti waktu untuk pulang
Aku hanya mampu duduk termenung dalam rasa bimbang
Haruskah aku juga beranjak pergi? 
Namun, bukankah tak ada yang menanti? 

Ya, kata keluarga yang tabu bagi diri ini
Aku yang tak memiliki rumah untuk kembali
Rasanya begitu menyesakkan hidup sendiri
Entah sudah berapa purnama yang ku lewati dengan sunyi

Namun, aku tak pernah iri
Hanya saja aku tak tahu rasanya dinanti
Melihat mereka bahagia aku pun turut senang
Semoga mereka bisa menjaga orang yang mereka sayang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shella Rafika Sari
EditorShella Rafika Sari
Follow Us