Laut menulis sunyi dengan gumam ombak
Seolah rahasia tak pernah selesai dieja angin
Mendengar desirnya seperti doa patah,
Mencari pulang ke pintu langit
Terhalang rindu tak lagi bersuara
Garis cakrawala pun mengerut
Menjadi garis batas antara harap dan takut
Matahari tenggelam
seperti luka yang memilih diam
Laut pun membuka ruang
Mengajak berenang dalam doa
yang pecah
Karang sedang menjadi saksi
Diam kadang lebih lantang daripada kata
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Sajak Laut

ilustrasi ombak (pexels.com/Sascha Thiele)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us