Di antara riuh berjalan tergesa,
Berdiri sebagai bayang luput dari cahaya
Sehelai daun kecil jatuh tanpa sempat disapa angin

Mendamba atensi
seperti titik embun menanti Matahari
Agar kilau kecilnya dibaca sebagai pesan,
Bukan sekadar basah yang tak pernah dianggap makna

Kadang ingin menjadi nyala
Sepotong api yang memantul di retina siapa saja
Membakar jarak,
Menyala meski hanya sebentar