Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash.com/SashaFreemind
Unsplash.com/SashaFreemind

Senyum kelu
Rindu
Bisu
Jadi satu oleh jarakku denganmu
Merancu menjelma asa tak sampai pada genggam tanganku

Terima kasih telah mewakili rasaku
Namun aku terbujur kaku
Bibir bertambah kelu
Angan gerak buyar tanpa menyebutkan alasan atas itu
Tak sepatah bunyi mendarat pada pendengaranmu

Bahkan roman tak lagi berpihak padaku
Biasanya menjadi mentari kala semua orang bersedih hati
Lazimnya membawa bingkisan tawa untuk dibagi
Tapi bagaimana lagi aku bisa menyikapi
Sisa senyummu sehabis temu denganku waktu itu

Selepas penat memendam rasa beratus hari
Seusai balasan yang kuberi
Beratus hari yang lalu aku sama sepertimu
Keakraban dengan orang lain yang bukan aku tanpa sengaja kutemu
Ragu memagutku dalam bisikan, "Kau tak miliki rasa sepertiku"

 

Penyimpulan rasa sebelah pihak
Kini kita berarak
Berpecah belah sebab salah paham
Kisah kita tentang kebersamaan dan kejauhan
Dikecewakan dalam balut perasaan tak sekadar pertemanan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team

EditorYudha ‎