Lafaz bermajas itu menguntai di ruang sayu penglihatan mentari
Tiap kata indahnya ironi untuk dipahami
Sementara orang membacaku begitu dangkal
Aku untaian kalimat yang kau pahami tanpa terpenggal
Pikirku, ini jawabnya
Ornamen karyamu kini memenuhi ruangku
Hingga yang asing datang sebelum usang
Menghantam kita membuat jarak membentang
Siapa mafhum soal garis hidup
Risalahnya tertutup di balik tabir bulan yang redup
Perubahannya secepat kuda berpacu
Sesingkat itulah kita, bertamu