Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Selimut Tak Bernama

Ilustrasi lelaki di tepi jalan (pexels.com/Zeynep Sude Emek)
Ada malam yang begitu gigil
Bahkan doa pun membeku
Dan selimut hanyalah
Lap keringat dari siang sebelumnya
Ia terbaring, tubuhnya kehilangan bentuk
Menyaru karung di pojok bangunan kota
Tak ada yang tahu namanya
Hanya Tuhan dan sesekali angin
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us