Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Jejak yang Tak Pulang

ilustrasi pria kesepian (pixabay.com/MDARIFLIMAT)

Ada dendam yang kutanam dalam diam
Bukan untuk membalas, hanya untuk mengingat

Langit tak bertanya mengapa aku muram
Ia tahu hujan pun bisa menyamarkan tangis
Jarak ini terlalu jauh untuk kusiram
Dengan harap yang perlahan habis

Kau pergi tanpa pesan, tanpa salam
Meninggalkan bayang seperti nadi yang patah
Kini kuberjalan bersama malam
Mengais makna dalam cahaya yang pasrah

Waktu pun memudar seperti mimpi yang tenggelam
Tertinggal rindu di mata yang lelah
Di hati—dindingnya retak dan kelam
Hanya diam yang tinggal berserah

Sebab dendamku bukan ingin membakar
Hanya ingin kau tahu: aku pun pernah sabar

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us