Pernahkah terlintas
masa depan dengan
begitu serius?
Ia meneror
pikiranmu dengan rajin
dan terus-menerus?
Jika ditelaah lebih lanjut
detik-detik pun masih berkabut
dan kita masih takut atas ketidakmungkinan dari si pengecut
Masa depan adalah dunia yang sungguh utopis;
Jalannya terjal
Namun mata merabanya dengan optimistis
Kaki akan berdarah dan menangis
lalu masih menancapkan diri di langkah berikutnya
Tanpa menyadari ranjau yang membuat banal
Kita belajar terus menatap
masa depan berbekal keyakinan
Doa berjejal, harap dikabulkan
Jika gagal, mau diapakan?