Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Instagram/cwindelborg

Dengung, desis, pundung
Khayal-khayal berkelibatan bersenandung
Kala dunia menerimaku pada hina dina
Kala rumpang merebah di mana-mana

Suara-suara itu lebih keras menjeritkan
"Kau bedebah tak berguna!"
Mati saja aku, tak apa
Dunia pun sudah segan

Buih berbuih itu menjalin buhul
Distorsi tumbang pada bakul
Bentukan suara itu menggema, memantul
Ssshhh... Dengarkan kekhidmatannya
"Ssshaaassshuuu..." berdesah-desah di kepala
Terjerat pada nadi-nadi serupa rima

Sesekali berbaik hati memberi khayal berupa dikara
Berhari bersambung pekan
Dia...
Senyuman...
Bunga...
Nisan...

Keningku berkerut
Carut marut
Khayal kelabu pun memagut
Aku, terbawa maut
Tepuk tangan salut, tawa dari mulut ke mulut
Aku berteriak, terkubur kalut

Dari sampul yang disimpul
Berpelanting jauh pada rangkul
Sekali lagi suara-suara itu tertawa skeptis
"Bodoh sekali, bedebah ini meminta manis!"
"Ambil pisau itu, lalu nadimu kau iris!"

"Mati!"
"Bunuh!"

Aku ingin pergi
Pada segala tumpu yang meluruh…

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team