[PUISI] Soliter

Hatiku tak bisa tidur, namun mata hampir terpejam
Ada risau bersemayam menjalar ke seluruh raga
Aku tunggu dengan sabar, hari yang katanya menjelang
Menanti jiwa-jiwa lain menyapa dan singgah
Belum kulihat juga seseorang, dan setiap orang memilikinya
Aku tak sadar, betapa waktu telah mempermainkan
Heran, bagaimana kan bertahan di bawah hati yang tak kenal ramah
Dibodohi perasaan hingga kami kehabisan napas
Sudah lama memaklumi waktu, hingga tersisa sedikit kewarasan
Kala antusias dijaga susah payah, perlahan diri melucutinya juga
Menyisakan harapan yang telah usang
Melangkah bersama sepi yang semakin sunyi
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.