Aku membisu
Bukan karena tak bisa bicara
Lelah menafsirkan luka yang sering salah sangka
Berulang kali goyah, tapi tetap tabah
Hanya karena tertinggal
Mereka mencela tanpa peduli sesak mendera
Ya, aku akui langkahku lamban
Kepalaku dikelilingi takut
Terintimidasi oleh nasib yang terus bergejolak
Ketika hati sudah terketuk
Takdir Allah tak pernah salah
Aku tak lagi membalas
Cukup menyimpan sabar dalam pelukan Tuhan
Di sanalah, surga kecilku berdiri
Tanpa suara
Tanpa ramai
Namun penuh damai