Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis (pexels.com/Igor Korzh)
ilustrasi menulis (pexels.com/Igor Korzh)

Sudah lama inginku usaikan kata-kata
kerap tertahan di ujung mata
dan hanya selesa 
pada kalbu yang terus merana.

Semenjak realitas menukik berat
tak tahu lagi bagaimana harus mengikat
sedangkan diri sendiri tercekat
memilih pamit tanpa lekat.

Biar tiada lagi puisi tentangmu
dan kubuang sisa-sisa ramu
baris demi baris kadung memburu
pada kerinduan yang menitis abu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team

EditorYudha ‎