[PUISI] Kata Pengantar

Sesungguhnya aku tak lagi gemar berkelakar
semenjak tiada geletar kabar
biarlah berketar dan berlapar
pada malam yang diisi nanar
karena tak mampu untuk menjabar
terus-menerus mengandar
layar pun menyisakan lancar
selalu ada waktu mempersukar
tak lagi ada yang mau mendengar.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.