Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Temu Rindu

pixabay.com/Free-Photos
Bias senja memaku pandangan nan sayu,
Sendu meluruh hingga bibirku kelu
Berdentam-dentam dengan harap yang kian mengabu,
Aku tersedu-sedu masih mengeja rindu.
Kelam malam masih berembuk dengan ambisi,
Sedang anganku kembali beranjak pergi,
Berlari-lari kian memberi jarak,
Terjengkang hingga membuatku merangkak untuk mengukur orbit rindu.
Embun masih dengan senang hati menabuh resah,
Jiwa gersang pun semakin bertumpuk-tumpuk,
Melarat hingga membuatku sekarat,
Buatku tak sanggup untuk menabung rindu.
Hingga langit terang benderang,
Bayang-bayang pun menjadi nyata.
Tak lagi samar di ujung pelupuk mata,
Senyum itu, yang membuatku berlari menghidu aroma canda tawa
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us