[PUISI] Tersesat untuk Kembali

Antara hidup dan mati
Apa yang sesungguhnya kau cari?
Kulihat dirimu masih terjerat fana
Jiwa terbuai hasrat dunia
Raga membisu, hati merota
Lantas, bagaimana esok menyapa?
Pertanyaan itu menikam sunyi
Menjadi racun yang menyelinap di malam sepi
Air mata kerap datang tanpa permisi
Langkah lunglai dalam ruang sendiri
Kau terdiam
Membeku dalam keresahan yang tak kunjung usai
Menjemput jawaban dalam tatapan nanar
Namun kau paksa tetap melangkah, meski tertatih
Jatuh bangkit dengan harapan tak jua mati
Sadarlah, jiwa yang letih!
Kau tak pernah sendiri
Masih ada Dia, Sang Maha Kasih
Tempatmu kembali, saat dunia tak lagi ramah
Bersandarlah,
Ruang pengaduan-Nya tak pernah menolak
Sebab Tuhan selalu siap menyambut lukamu dan mengubahnya menjadi cahaya
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.