Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tolong, Patahkan Saja

Ilustrasi siluet senja (unsplash.com/Sasha Freemind)

Sudah kusimpan baik-baik
Rasa yang tidak semestinya ada
Di antara sela doa
Aku mengamini patah hatiku
Kuharap bisa membunuh rasa ini segera

Hari berlalu menjebakku dalam gagal
Gagal menghapus bayangmu
Gagal mengerti inginku
Gilanya aku, menuntut untuk satu

Aku bertarung melawan rasa
Yang keberadaannya tidak aku suka
Hilang akalku menguap begitu saja
Sengkala kulihat bilikmu hampa
Hasrat kuat ingin bertamu
Hasrat kuat ingin menyapa

Dengan sisa kewarasan
Aku sedang mati-matian bertahan
Berpijak pada rapuhnya perasaan
Berpegang pada pahitnya kenyataan

Di dasar sana
Akankah kau menangkapku, Tuan?
Semoga kau membiarkanku jatuh
Hancur berserakan sampai tak bisa kembali utuh
Sekali lagi, Jangan ragu!
Tolong patahkan saja hatiku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Y E N A L A I L A
EditorY E N A L A I L A
Follow Us