Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi merumuskan konsep (Pixabay.com/DariuszSankowski)
ilustrasi merumuskan konsep (Pixabay.com/DariuszSankowski)

Apa langkah menggapai mimpi harus bermuara di pagi?
Apakah aku seorang pendosa jika ilhamku terjaga kala gelap merajai?
Akankah burung-burung tak akan berkicau lagi di sini esok hari?
Kala ruas jariku merangkai kata tanpa sinar cerah mentari

Ya, pijakan langkah mimpiku mulai terbentuk
Kala senja menyentuh bumi
Kala mentari berkelana dalam rotasi lainnya
Hidupku tertuang lalui jelaga malam

Masih di sini, berbicara dengan mimpi
Seiring angin malam dalam pelukan jelaga terhembus untaian aksara halus dari palung hati
Untaian aksara berbisik pelan mengikis alam pikir yang tiada habisnya berkelana bersama mentari
Tuk bersinggungan dengan rasa semilir angin malam, menyejukkan

Ya,  aku di sini menulis suara hati
Tolong, baca kala mentari menyambut
Karena bayangnya akan nampak dan terbentuk bersama tetesan embun
Apa yang menjadi ilhamku kala jelaga menyelimuti bumi
Adalah rahasia kecil kita.
Kta tidak akan saling mengenal kala sinar terik mentari menghujam
Karena kita sibuk menunduk, menghindarkan pandang dari teriknya

Tuk membaca tulisan suara hati yang dikirimkan oleh jelaga malam

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team